Kamis, 10 September 2009

Letter from Steve Asikin (1)

Hi Readers,
Semenjak saya membaca buku ini , banyak pertanyaan yang muncul di benak saya. Saya akan share ke rekan-rekan dalam minggu2 kedepan beberapa pertanyaan yang saya sampaikan ke penulis. Atau jika anda ingin menanyakan sesuatu langsung ke penulis, dapat ditanyakan ke lymesjourney@gmail.com.

1. Pak Steve, apa yang menjadi alasan anda menulis novel ini ?
I wrote this novel as a rebellion to the rigid vertical (many ages in one place) historical teachings all over the world. This is unrealistic, because people can only interacting with people from many places at their living time. They can not interact with people from different century, even though they live at same places. Since I am teaching at some universities, most of my students ask me to write the historical roman, showing that people of the past interacting from one to other places in the world.
Ini novel pemberontakan, saya ingin sejarah ditulis horisontal (banyak lokasi di satu zaman), saya lihat, buku sejarah sekarang lebih banyak vertikal (banyak zaman di satu lokasi). Orang bisa berinteraksi dengan orang sezaman di lokasi lain, dan sulit berinteraksi dengan orang zaman lain di lokasi sama. Para mahasiswa pendengar kuliah-kuliah saya, minta saya buatkan buku roman sejarah. Demikian agar kita melihat sejarah, seperti kita melihat dunia lokal dan global saat ini.

2. Siapakah Karakter Lyme itu ?
Robert Lyme comes from De Lyma family, as the son of Portuguese (four star) admiral, who famous as the sniper (when he’s a Portuguese lieutenant) who’s shot kills king Pati Unus, Pangeran Sabrang Lor of Demak at the battle of Malacca. Father of De Lyma then marry the daughter of five star Portuguese admiral, Dom Francisco Da Gama, a virrei (Portuguese viceroy) of India and grand son of famous world explorer, admiral Vasco Da Gama. De Lyma later retired as a captain of Portuguese Secret Intelligence service and becomes a Catholic priest, when the Spanish throne takes Portuguese 1580-1640 AD. After retired as pastor, Dr. Lyme be a professor at Harvard University.
Robert Lyme, nama asli keluarganya adalah De Lyma, anak dari Laksamana Portugis (bintang empat), De Lyma, (penembak raja Demak Pati Unus, Pengeran Sabrang Lor, saat De Lyma berpangkat Letnan Portugis dalam pertempuran Malaka). Kakek De Lyma dari pihak ibu adalah Laksamana Armada (bintang lima) Francisco Da Gama, raja Muda Portugis di Goa, India. Francisco Da Gama adalah cucu penjelajah dunia, Laksamana Portugis, Vasco Da Gama. Pada saat berpangkat Kapten, De Lyma keluar dari dinas rahasia angkatan laut Portugis dan menjadi paderi (pastur) Katholik. Karena tahun 1580-1640, Portugis ditaruh di bawah Spanyol, karena satu-satunya pewaris tahta Portugal yang sah saat itu, adalah raja Spanyol. Setelah pensiun jadi pastur, maka Dr. Lyme jadi Profesor dan dekan Universitas Harvard.
(To be continued..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar